dingin yang kita cakapkan mengapungkan
bulan dalam lengang
aku tidak ingin menikah, ucapmu
ketika terdengar juga gemuruh dari
air mata yang menitik terbebas dari
beban kenangnya
aku tak bisa memberimu kampung lain
untuk pulang dan istirah
kita akan asing bagi tiap perjalanan kita
tak punya alasan untuk bercinta pergi
dan berjalan tanpa bergandengan
percintaan-percintaan tak selesai
membiarkan hasratku mendekapi
sepanjang musim pada detik terakhir
hujan yang menggenang di matamu
kau mungkin sedang ingin menggambar
matahari lain. tapi gerisik pohonan menyimpan
dingin yang lain
Semarang-Yogyakarta, 2011-2012