MARSUM AWAN - 4
Buat kesekian kali kulewati lagi

gerbang mukadimah ini

dengan parut luka dan atma lara

yang masih serupa,

nanah silam belum sempat kubebat

telah kering menjadi keruping

dibakar angin garing mentari derita.

Sesekali luka ini kembali rabak

pecah dan berdarah

dimamah kuman nista dan tohmah dunia,

andai kunaskhahkan perjalanan ini

ceriteranya nuansa janggal dan langka

gerbang ini jarang dijengah

jalannya digugah si aneh

seperti aku.

Kutemu khatimah riwayat ini

dengan penghujung yang samar dan bisu,

melewati perjalanan ini, lagi

kian kumahiri jalan onak

melazimi hujan duri

yang mencurah lebat dari langit hikmah.

Tunas Cipta, April 2012