gerbang mukadimah ini
dengan parut luka dan atma lara
yang masih serupa,
nanah silam belum sempat kubebat
telah kering menjadi keruping
dibakar angin garing mentari derita.
Sesekali luka ini kembali rabak
pecah dan berdarah
dimamah kuman nista dan tohmah dunia,
andai kunaskhahkan perjalanan ini
ceriteranya nuansa janggal dan langka
gerbang ini jarang dijengah
jalannya digugah si aneh
seperti aku.
Kutemu khatimah riwayat ini
dengan penghujung yang samar dan bisu,
melewati perjalanan ini, lagi
kian kumahiri jalan onak
melazimi hujan duri
yang mencurah lebat dari langit hikmah.
Tunas Cipta, April 2012