GEMBALA TIDUR - 4
I

di Genezaret, kau temui nelayan

ini dengan jemari jala penuh lumpur

ketika matamu sampai ke jantung

kemari, ikutlah bersamaku kujadikan

kau penjala manusia ucapmu

jangan menatapku dengan kasihmu anak

dari kekudusan dan penghambaan sebab

sedianya kulit kapuk terbelahlah jua

dadaku

II

kini kusangkal kau dalam detik

waktu yang runtuh dan tercecer

di sepanjang bukit pada pucuk kokok

ayam

juga bukanlah laut tempat ombak biasa

menerkam yakinku. sebab lidah-lidah api dari

roh kudus sampai juga di kening para nabi

apakah kau bersama orang Galilea itu

III

maka salibkan aku, dengan

tiang palang terbalik sebagaimana pijak

kaki tak mesti di bumi karena arah jejak

mestilah meninggi

biar mereka tergoncang iman dan maut

memburu di larik sumsumku sungguh

tak ada debu dalam dadaku yang berkata

tidak pada hadirmu

tapi di sini, aku hanya penjala

dengan jemari yang terpisah ke

arah tanah

aku tidak mengenalmu

tidak untuk keyakinanku

Yogyakarta, 2011